Biasanya kalau ada pemain muda berbakat dari La Liga, next step-nya udah ketebak: Real Madrid, Barcelona, Premier League, atau klub elite UCL lainnya.
Tapi Gabri Veiga beda. Saat semua orang expect dia gabung Napoli, Chelsea, atau City, dia malah nyelonong ke Arab Saudi. Dan dunia sepak bola?
Kaget, sekaligus penasaran.
Tapi sebelum itu, mari kita kulik siapa sebenarnya Gabri Veiga—gelandang muda yang sempat bikin geger di La Liga karena mainnya kelewat matang buat usianya.

Latar Belakang: Anak Galisia yang Lulusan Akademi Lokal
Gabri Veiga lahir 27 Mei 2002 di O Porriño, Galicia, Spanyol.
Dari kecil dia udah terjun ke sepak bola bareng RC Celta de Vigo, klub lokal yang dikenal punya akademi solid.
Di akademi Celta, dia langsung kelihatan beda:
- Punya visi kayak gelandang senior
- Umpan-umpannya tajam
- Sering banget muncul di kotak penalti
- Dan yang paling khas: tendangan keras dari luar kotak
Meledak di La Liga: Semua Mata Mulai Noleh
Musim 2022/2023 jadi titik balik Gabri Veiga. Saat Celta lagi berjuang hindari degradasi, Veiga tampil jadi jantung permainan.
Statistik yang bikin orang langsung nyari tahu dia siapa:
- 11 gol + 4 assist dari posisi gelandang
- Salah satu top scorer di tim
- Sering nyetak gol penting di laga besar
- Salah satunya: brace lawan Barcelona
Mainnya kayak campuran antara Bruno Fernandes + David Silva. Teknik oke, visi tajam, tapi juga bisa eksekusi sendiri.
Hasilnya? Klub-klub top langsung masuk radar:
- Napoli udah hampir resmi
- Chelsea & Liverpool sempat pantau
- Manchester City katanya minat juga
Tapi yang terjadi? Semua kaget.
Kejutan Transfer: Pilih Al-Ahli, Dunia Kaget Setengah Mati
Agustus 2023, Gabri Veiga resmi gabung Al-Ahli di Liga Pro Arab Saudi.
Fans bola: “Hah? Anak umur 21, potensial, malah ke Arab?”
Alasan utamanya jelas:
- Gaji fantastis
- Proyek besar Al-Ahli
- Main bareng Mahrez, Firmino, dan Kessie
- Bisa jadi bintang utama
Tapi tetap aja banyak yang kecewa. Ekspektasinya dia jadi generasi penerus Spanyol di Eropa, malah “pindah jalur” terlalu awal.
Tapi Veiga tetap kalem. Gak banyak bicara, fokus main, dan tunjukin kualitas.
Gaya Main: Gelandang Modern Serba Bisa
Gabri Veiga punya gaya main yang susah dikelompokin. Dia bukan gelandang bertahan, bukan juga playmaker klasik. Dia tipe:
- Gelandang serang hybrid
- Jago dribble di ruang sempit
- Punya shooting jarak jauh tajam
- Visi umpan jauh juga oke
- Gak takut duel fisik meskipun posturnya gak gede
Paling mirip sama gaya mainnya Jude Bellingham versi Spanyol. Sering muncul dari lini kedua, dan bisa ngegas ke kotak penalti kayak striker.
Mentalitas: Kalem Tapi Fokus
Meski keputusannya pindah ke Arab sempat kontroversial, Gabri tetap dihormati rekan-rekan seprofesi.
Kenapa?
- Dia tetap kerja keras
- Gak pernah jawab nyinyiran media
- Fokus beradaptasi dan kasih impact ke tim barunya
- Punya mentalitas “nggak perlu banyak omong, yang penting main bagus”
“Saya tahu apa yang saya lakukan. Jalan setiap pemain beda.” – Gabri Veiga
Dan memang benar. Semua pemain punya hak atas kariernya. Dan kalau dia konsisten? Masih bisa balik ke Eropa anytime.
Timnas Spanyol: Masih Panjang, Masih Terbuka
Gabri udah main di level Spanyol U21, dan jadi andalan di tim muda.
Banyak yang yakin dia bakal tembus ke tim senior kalau stay di Eropa. Tapi meski main di Arab, kualitas tetap bisa jadi kunci.
Toh pelatih seperti Luis de la Fuente gak menutup kemungkinan panggil pemain di luar Eropa kalau performanya konsisten.
Apa yang Bisa Kita Belajari dari Gabri Veiga?
- Jalan sukses itu gak harus sama.
Bukan semua pemain harus lewatin Premier League atau La Liga buat jadi top. - Value pemain bukan cuma soal klub tempat main.
Kadang lo bisa berkembang lebih cepat di tempat yang kasih lo tanggung jawab besar. - Haters gonna hate. Tapi kerja keras tetap dihargai.
Gabri nunjukin mentalitas dewasa meski dikritik.
Masa Depan Masih Cerah?
Usianya baru 21 tahun, dan karier bola bisa panjang banget. Kalau dia terus perform dan balik ke Eropa dalam 2–3 musim lagi, bisa jadi comeback story yang keren banget.
Dan kalaupun tetap di Asia? Siapa tahu dia jadi ikon Liga Arab, kayak Talisca, Mahrez, atau Neymar.
Yang jelas: Gabri Veiga udah buka jalan baru, dan semua orang bakal ngelihat ke mana arahnya.